Seiring dengan perkembangan zaman, peran perempuan dalam ekonomi keluarga di Indonesia saat ini tergolong cukup tinggi. Perempuan memiliki suatu tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam ekonomi keluarga karena semakin meningkatnya kebutuhan yang harus terpenuhi untuk bertahan hidup.
Dalam kehidupan berumah tangga banyak kasus perceraian terjadi karena masalah ekonomi. motif dan tujuan dalam bekerja akan berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Bagi laki-laki, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalankan karena tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Sedangkan bagi perempuan yang berstatus menikah ataupun sebagai anak bekerja dapat diartikan untuk membantu perekonomian keluarga atau karena faktor passion yang mendorongnya terus berkiprah di bidang ekonomi.
Dalam Islam pembahasan perempuan menjadi suatu topik yang tidak pernah habis dibahas dari berbagai sudut pandang termasuk peran perempuan dalam bidang ekonomi. Aktifnya perempuan dalam berbagai bidang seyogianya tanpa perlu melalaikan kewajibannya sebagai fitrah perempuan. Peran dan posisi perempuan menjadi sangat penting di berbagai bidang sesuai dengan kapasitasnya.
Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa perempuan bisa menjadi teman,partner kerja laki-laki sesuai dengan QS At-Taubah ayat 71.
“Dan orang-orang beriman, lelaki dan perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dan yang mungkar,mendirikan shalat,menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha Bijaksana (QS At-Taubah:71)
Perempuan Menjadi Pasangan Hidup laki-laki yang Menentramkan
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Rum:21)
Perempuan menjadi Istri yang Melahirkan dan Menjadi Ibu
“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenismu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istrimu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari apa yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”. (QS An-Nahl:72)
Menjadi istri dan Ibu merupakan sebagian kecil fitrah perempuan. Masih banyak hal lain yang sejatinya melekat erat pada subjek perempuan. Bukan tanpa alasan Allah menyandingkan hal-hal tersebut pada perempuan, Allah menciptakan perempuan sebagai mahluk dengan berbagai kelebihan dan potensi. Salah satunya, perempuan dikaruniai rasa kasih sayang sehingga menjadi mahluk yang lembut dan penyayang untuk mengemban amanah menjadi seorang istri bahkan sosok ibu.
Pada sisi lain, perempuan juga dianugerahi berbagai sifat yang menjadi kelebihan seperti kreatif,cerdas,multi-tasking,ulet dan telaten,peka,sabar,tangguh dan lain sebagainya.
Berbagai kelebihan dan potensi tersebut memungkinkan perempuan untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kekompleksan pada perempuan memungkinkan mereka untuk berperan aktif dalam bidang-bidang tertentu seperti pendidian,sosial,kesehatan,politik,ekonomi, hingga budaya.
Banyak perempuan yang mulai menyelami dunia ekonomi bahkan pengusaha sukses. Bisnis-bisnis dalam berbagai bidang seperti bidang fashion,kuliner, hingga properti yang didalangi oleh perempuan pun mulai menjamur. Komunitas-komunitas wirausaha yang dipelopori oleh perempuan juga mulai berkembang pesat.
Bahkan, banyak tokoh-tokoh muslimah yang sukses menjalankan bisnis yakni khadijah binti Khuwailid dan Qilat Ummi Bani, serta beberapa perempuan pekerja keras lainnya seperti Zainab binti Jahsy,Ummu salim binti Malhan,Al-Syifa’,Aisyah binti Abu Bakar dan lain sebagainya.
Sudah jelas bahwa perempuan memiliki peran dalam ekonomi keluarga bukan sekedar wacana. Perempuan terlahir istimewa,namun menjadi perempuan istimewa yang bermanfaat bagi umat adalah sebaik-baik tujuan.salah satunya dengan menekuni profesi sebagai pengusaha memang bukan hal mudah,namun bukan berarti tidak mungkin.
Hal yang bisa dilakukan dalam membuka usaha yakni dengan cara (1) meluruskan niat untuk membantu keluarga (2) memilih bidang paling dekat dengan kegemaran; (3) memilih bidang yang paling tahu seluk beluknya;(4) belajar dari pengusaha lain dan memisahkan urusan usaha dengan keluarga.