Abstrak.id – Belum selesai perdebatan komposisi struktur Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), kini posisi Dewan Pakar MN KAHMI yang kembali disoroti.
Wacana terkait masuknya Prof Taruna Ikrar di dalam Dewan Pakar MN KAHMI, menuai sorotan dari salah satu alumni HMI, yakni Surya Baskara Bola.
Menurut Surya Baskara, dengan komposisi Presidium MN KAHMI yang dikuasai oleh para politisi, jangan sampai mendegradasi kredibilitas dari Prof Taruna Ikrar sebagai Ilmuwan dunia.
“Politisi sarat akan kepentingan, sementara Bang Taruna Ikrar sepanjang karir, spesifikasinya sebagai ilmuwan murni, dan tidak pernah terjebak di ruang-ruang politik,” beber Surya Baskara.
Dalam sejarahnya imbuh Surya, baru kali ini komposisi struktural Presidium MN KAHMI tidak ada dari unsur akademisi. Ini kata Surya sangatlah berbahaya.
“Hilangnya unsur akademisi di struktur MN KAHMI, sama halnya dengan mematikan gerakan HMI secara akademis,” tegasnya.
Sebab, tutur Surya, di penjabaran lima kualitas insan cita, insan akademis sebagai tujuan utama, ketika sudah dikuasai oleh politisi lalu apa yang harus diharapkan lagi. Sebab untuk membumikan kultur akademik membutuhkan legitimasi struktur.
“Kita berharap Prof Taruna Ikrar untuk tidak masuk di struktur Dewan Pakar MN KAHMI, untuk menjaga kredibilitasnya sebagai seorang akademisi murni yang sepanjang karirnya tidak pernah terjebak pada panggung politik,” serunya.
(SAS)