Kisah Khairil Mayah, Dari Penjual Baju Online, Kini Punya Konveksi Sendiri di Gorontalo

Abstrak.id -Di tengah gempuran industri fesyen dan persaingan ketat di dunia usaha, Khairil Mayah, seorang pemuda asal Desa Taopa Barat, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, telah membuktikan bahwa dengan keberanian dan kerja keras, siapa pun dapat merubah nasib.

Dari hanya sekedar menjual pakaian secara online, Khairil kini telah bertransformasi menjadi pengusaha sukses di bidang konveksi dan pembuatan Karawo.

Awal Mula Perjalanan

Kisah Khairil dimulai pada tahun 2020, saat ia melihat peluang di sekitar. Awalnya, ia hanya membantu teman menjual kaos polos secara online. Namun, keseringan menerima pesanan sablon kaos membuatnya berpikir untuk memulai usaha sendiri.

“Ide membuka usaha konveksi muncul tiba-tiba, karena permintaan yang terus mengalir dari pelanggan,” ungkap Ayi, sapaan akrabnya.

Dengan modal awal yang minim hanya sebuah alat sablon bekas, Khairil memberanikan diri untuk terjun ke dunia bisnis. Ia memilih untuk membeli kaos hanya saat ada pesanan (Pre – Order), menerapkan sistem yang efisien dan meminimalisir risiko kerugian.

Menjaga Konsistensi di Tengah Persaingan

Empat tahun berlalu, Khairil mengaku bahwa usaha yang dijalaninya telah mengalami banyak lika-liku.

“Alhamdulillah, usaha saya sudah bertahan selama 4 tahun. Setiap pengusaha pasti mengalami rugi, itu hal yang wajar,” katanya saat diwawancarai di Mejoes Kopi, Kota Gorontalo.

Dalam perjalanan tersebut, ia belajar banyak hal, termasuk bagaimana mengelola keuangan dan meningkatkan kualitas produk.

Keuntungan yang diperolehnya dari setiap kaos sablon hanya sekitar 30 persen, sudah dipotong gaji karyawan dan biaya operasional lainnya. Meski terdengar kecil, Khairil merasa bersyukur karena dapat bertahan dan bersaing dengan pelaku usaha konveksi lainnya di Kota Gorontalo.

“Kompetisi memang ketat, tapi dengan menjaga kualitas dan pelayanan yang baik, saya percaya pelanggan akan kembali,” jelasnya.

Ekspansi ke Usaha Karawo

Selain konveksi, Khairil juga menjajal usaha lain di bidang fesyen, yaitu pembuatan Karawo— kain sulaman khas Gorontalo. Meskipun ini adalah usaha yang baru ditekuni, ia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik.

“Sebenarnya, pembuatan Karawo ini di luar keahlian saya, tapi saya terus belajar dan beradaptasi. Ketika ada permintaan, akan dikerjakan semaksimal mungkin,” katanya.

Kendati usaha ini lebih merupakan hobi, Khairil tetap melakukannya dengan sepenuh hati. Ia percaya bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, bisa memberi dampak positif jika dikelola dengan baik.

Menatap Masa Depan

Dengan pengalaman yang telah diperoleh, Khairil kini lebih percaya diri untuk terus mengembangkan usahanya. Ia berencana untuk memperluas jangkauan pasarnya dan meningkatkan kualitas produk.

“Saya ingin agar produk saya dikenal tidak hanya di Gorontalo, tetapi juga di daerah lain,” tambahnya dengan semangat.

Kisah Khairil Mayah adalah contoh nyata dari semangat kewirausahaan yang patut dicontoh. Dari awal yang sederhana hingga kini menjadi pengusaha yang diakui, ia menunjukkan bahwa dengan ketekunan, kreativitas dan kemauan untuk belajar, kita bisa meraih mimpi yang lebih besar.

Dengan harapan yang tinggi, Khairil terus melangkah, menantang diri untuk menjadikan usahanya lebih sukses dan berdampak bagi masyarakat sekitarnya.

Bagi Khairil, setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang lebih baik. (Ramlan/Abstrak).

Bebas Bebas Bebas