Pilkada Pohuwato, Koalisi dan Sandera Politik

Abstrak.id – Isu mengenai pembentukan koalisi mulai mengerucut. Beberapa Partai Politik (Parpol) sudah mulai membangun fondasi dan kekuatan baru untuk perhelatan politik 2024 di Kabupaten Pohuwato.

Ada salah satu hal menarik yang sangat menyita atensi publik ketika Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Gorontalo, Rahmat Gobel mengundang Ketua DPC Partai Gerindra Pohuwato, Saipul A.Mbuinga belum lama ini di Senayan Jakarta.

BebasBebas

Terinformasi, salah satu yang menjadi pembahasan antara Rahmat Gobel dan Saipul A.Mbuinga dalam pertemuan itu adalah mengenai perhelatan politik 2024 di Kabupaten Pohuwato.

Pertemuan dan pembahasan itu pun dibenarkan langsung oleh Ketua DPC Partai Gerindra Pohuwato, Saipul A.Mbuinga, saat ditemui awak media ini diruang kerjanya, Senin (25/3/2024).

“Saya mendapatkan undangan khusus dari beliau (Rahmat Gobel) setelah beliau kepulangan dari luar negeri Sonaria. Kalau membicarakan mengenai Pilkada, ya ada, beliau (Rahmat Gobel) kan orang politik, jadi itu masih sementara berproses,” ungkap Saipul A.Mbuinga.

Apakah pertemuan Rahmat Gobel dan Saipul A.Mbuinga itu merupakan sebuah tanda bahwa Gerindra-Nasdem akan berkoalisi di Pilkada Pohuwato?

Jika hal tersebut benar-benar terjadi, lalu bagaimana nasib Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa?, apakah ia sudah disandera oleh partai Gerindra Pohuwato?

Untuk diketahui, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kemarin, anak kandung dari Suharsi Igirisa bernama Muhammad Risky Alhasni terpilih menjadi salah satu Anggota DPRD Pohuwato dari Partai Gerindra.

Muhammad Rizky Alhasni mencalonkan diri dari Daerah Pemilihan (Dapil 3) Wanggarasi, Lemito dan Popayato Cs. Ia berhasil meraih suara terbanyak pertama dengan 2.162 suara.

Hal ini yang menjadi salah satu dasar bahwa Suharsi Igirisa tidak bisa melawan atau pun memaksakan diri untuk berpasangan dengan Saipul A.Mbuinga di Pilkada Pohuwato.

Bila nanti ia memaksakan diri untuk melawan Saipul, maka karir anaknya yang baru saja terpilih sebagai Anggota DPRD Pohuwato itu akan menjadi korban. Sebab akan dilakukan PAW oleh partai besutan Prabowo Subianto itu.

Saat ini mungkin aroma sandra itu sudah mulai dirasakan oleh Suharsi. Namun, apakah Suharsi akan legowo begitu saja?, saya rasa tidak, sebab Suharsi bukanlah orang kemarin dalam dunia politik.

Mungkin publik saat ini menilai, mengapa Srikandi perwakilan Barat itu hanya berdiam-diam saja ketika aroma sandra itu dimainkan oleh oknum-oknum yang berada dibarisan Saipul A.Mbuinga.

Cuman biasanya, orang yang terlihat tidak melakukan apa-apa atau diam saat ia disakiti itu adalah sebagai pemenang. Bisa jadi, Suharsi akan memberikan kejutan kepada masyarakat di detik-detik terakhir (Injury time) pendaftaran Pilkada Pohuwato.

Sebab hal tersebut, pernah ia buktikan pada Pilkada 2020 lalu, dimana saat itu Golkar memutuskannya untuk mendampingi Saipul A.Mbuinga di Bupati Pohuwato.

Kendati demikian, Iwan S.Adam yang saat itu digadang-gadangkan akan direkomendasikan Partai Golkar sebagai calon Bupati Pohuwato 2020 akhirnya dikorbankan. Apakah hal itu akan terulang lagi di 2024? Kita tunggu saja nanti. Ramlan/Abstrak).