Abstrak.id – Di tengah kontroversi terkait deforestasi yang melibatkan aktivitas investasi tanaman bioenergi, PT Inti Global Laksana (IGL) merayakan pencapaian signifikan dengan penanaman 11 juta pohon gamal.
Acara ini berlangsung dalam suasana family gathering di Lapangan Proklamasi, Kecamatan Popayato.
Direktur IGL Group, Burhanudin, menyampaikan bahwa penanaman pohon gamal sebagai bahan dasar pembuatan wood pellet merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung investasi berkelanjutan sambil menjaga kelestarian hutan.
“Pencapaian ini membuktikan bahwa upaya kami telah menunjukkan hasil positif,” ujarnya.
Burhanudin mengakui ada tantangan dalam investasi yang dimulai pada 2011, namun menekankan dampak positif yang telah dihasilkan, termasuk penyediaan lebih dari 1.000 lapangan kerja, dengan 70 persen di antaranya berasal dari masyarakat lokal Pohuwato.
“Kami berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Acara tersebut juga menjadi momen untuk bersatu menghadapi kritik, di mana Burhanudin mengajak karyawan dan pemangku kepentingan untuk tidak terprovokasi oleh informasi negatif. “Perusahaan kami bersih dan transparan,” tegasnya.
Karyawan IGL Group pun menyuarakan komitmen mereka dalam mendukung perusahaan.
Eko Midarto, salah satu karyawan menyatakan Kehadiran IGL Group sangat membantu perekonomian lokal, khususnya di Popayato.
“Dengan semangat persatuan, mereka bertekad untuk melawan tekanan dari luar yang dianggap merugikan,” katanya.
Pencapaian ini menjadi sinyal bahwa PT IGL berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, meskipun berada di bawah sorotan yang intens. (Ramlan/Abstrak).