Abstrak.id – Aktivis di Gorontalo mengkritik pernyataan Bawaslu Provinsi Gorontalo terkait posisi duduk mereka saat Debat Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang berlangsung pada Jumat (25/10/2024).
Aktivis Gorontalo, Farhan Ganu menilai bahwa Bawaslu seharusnya lebih fokus pada tugas dan fungsinya daripada memperdebatkan posisi duduk.
“Persoalan tempat duduk tidak perlu menjadi perdebatan. Fokus utama harus pada sistem pengawasan,” katanya, Minggu (26/11/2024).
Ia menegaskan bahwa komentar Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo di media menunjukkan langkah mundur dan tidak substansial.
“Kritik seharusnya diarahkan pada tahapan kampanye, bukan pada posisi duduk. Pengawasan tidak harus dilakukan dengan duduk di depan,” tegasnya.
Farhan menjelaskan bahwa debat tersebut merupakan bagian dari tahapan kampanye, dan pada metode kampanye lain, seperti blusukan atau dialogis, pengawas tingkat kecamatan dan kelurahan biasanya memantau dari jauh.
“Kami mengharapkan kolaborasi yang lebih baik antara Bawaslu dan KPU dalam menyukseskan Pilkada di Gorontalo, tanpa saling memberikan komentar yang tidak pantas di mata masyarakat,” pungkasnya. (Ramlan/Abstrak).