Langkah Cepat Pemkab Pohuwato Atasi KLB Malaria Melalui Sistem Komando Darurat

Abstrak.id – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, secara resmi membuka rapat teknis untuk menetapkan sistem komando darurat dalam penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) malaria di Kabupaten Pohuwato.

Rapat yang berlangsung di Aula Dinas Pekerjaan Umum (PU) tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Iwan S. Adam, perwakilan Polres Pohuwato, Kodim 1313 Pohuwato, serta berbagai unsur dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Termasuk Budiman dan Syamsul dari Pusat Krisis Kesehatan, Ze Eza Yulia Pearlovie, SKM, dan Nugroho Hanggowo Rizki dari Direktorat Penyakit Menular.

Selain itu, hadir juga Ahli Vektor Sarjono, Dinas Kesehatan Provinsi, pimpinan OPD Pohuwato, para camat, kepala puskesmas, serta organisasi terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Saipul menekankan pentingnya koordinasi yang cepat dan terstruktur dalam menangani peningkatan kasus malaria di wilayah Pohuwato.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab utama munculnya kasus malaria adalah adanya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles, vektor utama penyebaran malaria.

“Kubangan-kubangan bekas galian menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles. Kita harus segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi penyebaran malaria ini. Pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait harus bersinergi untuk mencegah agar tidak semakin meluas,” ujar Bupati Saipul.

Bupati juga menjelaskan bahwa malaria pertama kali muncul di Pohuwato pada tahun 2024 dan kini sudah menyebar ke seluruh kecamatan. Ia menegaskan bahwa upaya maksimal harus segera dilakukan, terutama dengan terbentuknya sistem komando untuk penanganan KLB malaria.

“Terima kasih atas kolaborasi kita, kepada pihak Kemenkes kami menyampaikan banyak terima kasih, semoga malaria di Pohuwato bisa ditekan dan segera hilang,” harap Bupati Saipul.

Rapat teknis ini bertujuan untuk menetapkan sistem komando darurat dalam penanganan KLB malaria, dengan fokus pada langkah-langkah pencegahan, pengobatan, serta edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara pencegahan malaria.

Selain itu, strategi pengendalian lingkungan, seperti penutupan kubangan bekas tambang dan pemberantasan sarang nyamuk, juga menjadi salah satu topik yang dibahas.

Kepala Dinas Kesehatan, Fidi Mustafa, dalam paparannya menyampaikan bahwa peningkatan kasus malaria sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah, aparat keamanan, tenaga medis, dan masyarakat dalam upaya penanganan kasus malaria ini.