Abstrak.id – Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, bersama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Risdiyanto Mokodompit, dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Fadli Sanad, melakukan pertemuan koordinasi di Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas usulan program infrastruktur tahun 2025 yang ditujukan untuk Kabupaten Pohuwato.
Hadir dalam pertemuan ini Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, Normansjah Wartabone, beserta jajaran. Wakil Bupati Suharsi menjelaskan bahwa dokumen instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (PLT) telah lengkap dan telah diserahkan ke Balai Prasarana Permukiman.
Dia juga menyebutkan bahwa persiapan lahan telah dilakukan, sehingga diharapkan proyek ini dapat direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
“Dalam hal ini, jamban yang dibangun oleh pemerintah sudah tersedia baik secara komunal maupun perorangan di Kabupaten Pohuwato. Namun, kapasitas jamban saat ini telah mencapai penuh,” jelasnya.
Menanggapi masalah air bersih di Kabupaten Pohuwato, Wakil Bupati Suharsi mengungkapkan bahwa hampir semua kecamatan telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), kecuali Kecamatan Wanggarasi yang masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih dan belum memiliki IPAL.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Balai Prasarana Permukiman yang telah membantu Kabupaten Pohuwato dalam kelengkapan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait kawasan kumuh, yang mencakup sekitar 14 desa atau 40 dusun,” tambahnya.
Wakil Bupati Suharsi juga menyampaikan harapannya agar dokumen yang diajukan dapat diperbarui ke pusat untuk dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dia juga memaparkan bahwa dari sekitar 15 ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pohuwato, pemerintah telah membangun lebih dari 9.000 rumah menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), APBDP, serta APBD.
“Saya berharap kerjasama dengan Kepala Bandara Panua Pohuwato dan OPD terkait, untuk mendukung kebutuhan air bersih yang sangat dibutuhkan saat ini.
Kita perlu pengadaan jaringan pipa distribusi sepanjang 12 KM dan perbaikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Randangan dengan kapasitas 5 L/D serta pembuatan jembatan penyeberangan pipa di sungai Randangan,” ujarnya.
Normansjah Wartabone, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, menjelaskan bahwa usulan armada mobil Lumpur Tinja telah disampaikan ke Kementerian dan tinggal menunggu realisasi melalui Keputusan Presiden (Kepres).
Terkait dengan program air bersih, Normansjah menyatakan bahwa upaya untuk instalasi pengolahan air bersih di Bandara Panua sedang diajukan, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
“Dokumen usulan program telah kami terima dan akan kami lanjutkan ke tingkat kementerian untuk segera direalisasikan,” tutup Normansjah.